Komisi VI DPR Sidak Harga Sembako
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima beserta rombongan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Palmerah Jakarta Selatan dan Pasar Anyar Tangerang, Rabu (8/8/2012). Sidak tersebut dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung harga kebutuhan pokok yang berada di pasar tersebut sebelum menjelang hari raya Idul Fitri 1433 H.
“Kebutuhan pokok seperti beras, daging, sayur, gula, minyak goreng dan bahan-bahan yang lainnya itu secara keseluruhan relatif stabil, stok cukup. Sampai hari ini di tingkat supplynya tidak mengkhawatirkan, lonjakan harga juga masih dalam batas-batas yang normal,” ujar Aria Bima.
Bima menambahkan, secara umum kebutuhan bahan sembako naik turunya Rp 2 ribu seperti harga beras, berambang, cabe, dan telur fluktuatif Rp 2 ribu. Kalau untuk hewannya seperti ayam yang normal itu Rp 22-25 ribu, sedangkan daging sapi sekarang Rp 75-80 ribu/kg normal-normalnya sekitar Rp 65 ribu/kg.
Kalau situasi semacam ini bertahan sampai lebaran, lanjut Bima, banyak beranggapan tingkat supply daging sapi di Jakarta dibatasi, sedangkan di Tangerang tidak, tambahnya.
Menurutnya, berdasarkan pantauan harga relative stabil namun apabila harga tidak terkendali diperlukan cara-cara khusus untuk merelatifkan harga. “Kalau soal beras misalnya tadi walaupun ada kenaikan sekarang beras rakyat atau beras yang dikonsumsi itu sudah mencapai Rp 7.200-an/kg yang dulu Rp 6 ribuan. Tadi belum ada titipan beras bulog, biasanya ‘kan supply ditambah di masing-masing penjual dan pasar supaya harga relative stabil,” paparnya.
Dia menambahkan, pengendalian harga beras harus otoritas karena itu peran bulog harus ditingkatkan. Khusus pengawasan harga daging, lanjut Bima, perlu ditingkatkan mulai dari pusat sampai daerah. “Ini kita mempertanyakan apa benar jagal sapi ini permaianan kartel kecil-kecilan ditingkat para pengepol baik itu telur, sapi dan ayam,” jelasnya.
Aria Bima mengakui yang dikeluhkan oleh para pedagang adalah daya beli masyarakat relative menurun sehingga para pedagang tidak bisa menaikan harga yang telalu tinggi karena keterbatasan pembeli. “Pembeli sekarang ini turun rata-rata 25 persen alasannya karena factor kebutuhan lain mungkin masalah kebutuhan sekolah. Saya kira ini sidak pertama sebelum H-10 sebelum lebaran,” paparnya.(iw)/foto:iwan armanias/parle.